1.
Plastic
Deformation and Elastic
A. Definisi
-
Deformasi Elastis
Deformasi elastis adalah deformasi
atau perubahan bentuk material yang apabila gaya penyebab deformasi itu
dihilangkan maka deformasi kembali ke bentuk semula.
-
Deformasi plastis
Deformasi plastis adalah deformasi
atau perubahan bentuk material yang apabila gaya penyebab deformasi itu
dihilangkan maka deformasi tidak kembali ke bentuk semula.
B. Mengapa
terjadinya
-
Deformasi elastis
Karena tegangan kerja yang diterima
oleh suatu material masih di bawah tegangan yield nya (σw < σy).
-
Deformasi plastis
Karena tegangan kerja yang diterima
oleh suatu material lebih besar daripada tegangan yield nya (σw >
σy).
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
Deformasi elastis dan plastis
tejadi pada saat suatu benda atau material mendapat gaya atau pembebanan.
D. Bagaimana
mekanisme terjadinya
-
Deformasi elastis
Suatu logam yang diberi gaya akan
mengalami deformasi. Pada deformasi
elastis, adanya tegangan akan
menggeser atom-atom ke tempat kedudukannya yang baru, akan tetapi
dan atom-atom tersebut akan kembali
ke tempatnya yang semula bila tegangan tersebut ditiadakan.
-
Deformasi plastis
Suatu logam yang
diberi gaya akan terdeformasi, jika masih di batas -batas elastisitas suatu
bahan akan kembali ke bentuk semulanya, tapi jika gaya tersebut menyebabkan
deformasi sampai titik luluh disinilah dimulainya deformasi plastis.
pengaruhnya pada struktur kristalnya yaitu pada tinjauan mikro, deformasi
plastis menyebabkan lepasnya ikatan atom suatu bahan dengan atom tetanganya,
dan membentuk ikatan atom lain, tapi ada juga atom yang tergeser terus menerus
sehingga menyebabkan dislokasi, jika bergeser terus sampai ke ujung kristal dan
terjadi slip, dengan adanya deformasi maka bentuk kristal akan berubah dari
equiaxed menjadi memanjang, dan jika beban dilepaskan, atom ini tidak kembali
ke bentuk awal.
E. Contoh
di bidang teknik
-
Deformasi Elastis
Pada perancangan
jembatan
-
Deformasi plastis
Pada proses
pembentukan logam
2.
Fatigue
and Vibration
A. Definisi
Fatigue atau
kelelahan adalah bentuk dari kegagalan yang terjadi pada struktur karena beban
dinamik yang berfluktuasi dibawah yield strength yang terjadi dalam waktu yang
lama dan berulang-ulang.
B. Mengapa
terjadinya
-
Konsentasi tegangan
Pemicu-pemicu terjadinya konsentrasi
tegangan seperti fillet, notch, alur pasak, porositas, inklusi, dan lain-lain
akan menyebabkan menurunnya umur fatik (fatigue life)
-
Ukuran / dimensi
Bila ukuran spesimen bertambah maka
ketahanan fatigue kadang-kadang menurun. Hal ini ada beberapa alasan, kegagalan
akibat fatigue biasanya dimulai dari permukaan. Jadi jika penambahan ukuran
dilakukan maka memberikan kemungkinan menimbulkan keberadaan cacat. Akibatnya
retak berawal pada cacat tersebut.
-
Efek permukaan
Ketahanan fatigue sangat dipengaruhi
oleh kondisi permukaan. Kondisi permukaan tersebut adalah sifat permukaan
seperti perlakuan permukaan seperti surface hardening dan tegangan sisa
permukaan. Efek dari surface finishing atau kekasaran permukaan secara
kualitatif juga mempengaruhi ketahanan fatigue suatu material.
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
Jika suatu benda menerima beban
yang berulang-ulang
D. Bagaimana
mekanisme terjadinya
Terdapat 3 fase dalam perpatahan
fatigue :
a. Permulaan
retak
Mekanisme dari permulaan retak umumnya dimulai dari
crack initiation yang terjadi di permukaan material yang lemah atau daerah
dimana terjadi konsentrasi tegangan di permukaan (seperti goresan, notch,
lubang-pits dll) akibat adanya pembebanan berulang.
b. Penyebaran
retak
Selanjutnya, adalah penyebaran retak ini berkembang
menjadi microcracks. Perambatan atau perpaduan microcracks ini kemudian
membentuk macrocracks yang akan berujung pada failure.
c. Patah
Maka setelah
itu, material akan mengalami apa yang dinamakan perpatahan.
Perpatahan terjadi ketika material telah mengalami siklus tegangan dan regangan
yang menghasilkan kerusakan yang permanen.
E. Contoh
di bidang teknik
3.
Corrosion and Degradation
A. Definisi
Korosi adalah penurunan mutu logam akibat reaksi elektro
kimia dengan lingkungannya.
B. Mengapa
terjadinya
Korosi dapat disebabkan oleh kelembaban, keasaman daerah atau kondisi operasi tertentu.
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
Korosi terjadi karena bertemunya 4 elemen yaitu : Anoda, Katoda,
Elektrolit dan Konduktor.
D. Bagaimana
mekanisme terjadinya
Anoda sebagai logam yang lebih reaktif akan mendonorkan elektronnya
menuju katoda ( donor elektron ini terjadi karena adanya perbedaan potensial
antara anoda dan katoda ). Elektron yang lepas dari anoda ini akan berjalan
menuju katoda melalui konduktor yang menghubungkan antara anoda dengan katoda. Selanjutnya
katoda menerima elektron dari anoda untuk selanjutnya bereaksi secara kimia
dengan elektrolit. Reaksi kimia
ini berlangsung dan hasil akhirnya adalah sesuatu yang kita kenal sebagai
korosi (karat).
E. Contohnya
di bidang teknik
4.
Stress Corrosion Cracking
A. Definisi
Stress
corrosion cracking (SCC) adalah peristiwa pembentukan dan perambatan retak dalam logam
yang terjadi secara simultan antara tegangan tarik yang bekerja pada bahan
tersebut dengan lingkungan korosif.
B. Mengapa
terjadinya
-
Proses
manufacturing yang kurang ideal
-
Proses elektrode position yang kurang sempurna sehingga dapat
membuat atom hidrogen terperangkap didalamnya dan membuat terjadinya hydrogen embrittlement
-
Lingkungan yang kurang mendukung seperti kadar keasaman yang
terlalu tinggi dan pemberian stress yang terlalu besar membuat mekanisme SCC
semakin cepat
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
SCC terjadi bila 3 hal bertemu yaitu stress, logam dan fluida service.
D. Bagaimana
mekanisme terjadinya
E. Contohnya
di bidang teknik
5.
Wear / Abrasive
A. Definisi
-
Wear
Keausan adalah
hilangnya sejumlah lapisan permukaan material karena adanya gesekan antara
permukaan padatan dengan benda lain. Definisi gesekan itu sendiri adalah gaya
tahan yang menahan gerakan antara 2 permukaan solid yang bersentuhan maupun
solid dengan liquid.
-
Abrasive
Terjadi bila suatu
partikel keras ( asperity ) dari material tertentu meluncur pada permukaan
material lain yang lebih lunak sehingga terjadi penetrasi atau pemotongan
material yang lebih lunak.
B. Mengapa
terjadinya
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
Pada saat terjadi kontak atau
gesekan antara dua benda secara langsung.
D. Bagaimana
mekanisme terjadinya
Secara umum, mekanisme
keausan dapat dijelaskan sebagai berikut. Ketika terjadi kontak antara 2
permukaan material, Bagian kasar dari suatu material akan terlibat kontak. Saat
Beban ditambahkan, Bagian kasar pada logam akan terdeformasi secara plastis dan
menghasilkan sub-shear zone.
E. Contohnya
di bidang teknik
6.
Creep and Stress Rupture
A. Definisi
-
Creep
Mulur
(Creep) adalah deformasi permanen benda karena tekanan konstan yang dialami pada waktu tertentu.
-
Stress Rupture
B. Mengapa
terjadinya
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
D. Bagaimana
mekanisme terjadinya
Mekanisme
deformasi mulur utama dapat dikelompokkan sebagai berikut :
-
Pergelinciran
dislokasi
mencakup
pergerakan dislokasi sepanjang bidang slip dan melintasi hambatan oleh aktivasi
termal. Mekanisme ini terjadi pada tegangan tinggi, s/G > 10-2.
-
Mulur dislokasi
mencakup
pergerakan dislokasi yang dapat melampaui habatan oleh mekanisme termal meliputi difusi
kekosongan atau interstisi. Terjadi pada 10-4 < s/G
< 10-2.
-
Mulur
difusi
mencakup
aliran kekosongan dan interstisi melalui kristal di bawah pengaruh tegangan luar. Terjadi pada s/G < 10-4.
-
Gelincir
batas butir
mencakup
pergelinciran dari butir yang satu terhadap butir lainnya. Meskipun
pergelinciran batas-butir tidak begitu besar pengaruhnya terhadap mulur tunak,
pergelinciran batas-butir penting memegang peran penting dalam tahap awal
kepatahan intergranular. Namun telah dibuktikan bahwa pergelinciran batas-butir
harus ada untuk mempertahankan kemuluran butir selama mekanisme alir difusi.
E. Contohnya
di bidang teknik
7.
Impact Loading
A. Definisi
B. Mengapa
terjadinya
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
D. Bagaimana
mekanisme terjadinya
E. Contohnya
di bidang teknik
8.
Frettling
A. Definisi
B. Mengapa
terjadinya
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
D. Bagaimana
mekanisme terjadinya
E. Contohnya
di bidang teknik
9.
Fatigue Corrosion
A. Definisi
B. Mengapa
terjadinya
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
D. Bagaimana
mekanisme terjadinya
E. Contohnya
di bidang teknik
10. Casting
Defect
A. Definisi
Cacat coran
adalah kerusakan atau kesalahan yang terjadi pada benda cor yang menyebabkan ditolaknya benda cor tersebut oleh konsumen (reject). Adanya defect ini dalam produksi tidak dapat dihindari, tapi harus
diminimalisir.
B. Mengapa
terjadinya
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
D. Bagaimana
mekanisme terjadinya
E. Contohnya
di bidang teknik
11. Forming
Defect
A. Definisi
B. Mengapa
terjadinya
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
D. Bagaimana
mekanisme terjadinya
E. Contohnya
di bidang teknik
12. Heat
Treatment and Surface Treatment
A. Definisi
B. Mengapa
terjadinya
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
D. Bagaimana
mekanisme terjadinya
E. Contohnya
di bidang teknik
13. Machining
A. Definisi
B. Mengapa
terjadinya
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
D. Bagaimana
mekanisme terjadinya
E. Contohnya
di bidang teknik
14. WMODES
OF FAILURE
1.
Plastic
Deformation and Elastic
A. Definisi
-
Deformasi Elastis
Deformasi elastis adalah deformasi
atau perubahan bentuk material yang apabila gaya penyebab deformasi itu
dihilangkan maka deformasi kembali ke bentuk semula.
-
Deformasi plastis
Deformasi plastis adalah deformasi
atau perubahan bentuk material yang apabila gaya penyebab deformasi itu
dihilangkan maka deformasi tidak kembali ke bentuk semula.
B. Mengapa
terjadinya
-
Deformasi elastis
Karena tegangan kerja yang diterima
oleh suatu material masih di bawah tegangan yield nya (σw < σy).
-
Deformasi plastis
Karena tegangan kerja yang diterima
oleh suatu material lebih besar daripada tegangan yield nya (σw >
σy).
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
Deformasi elastis dan plastis
tejadi pada saat suatu benda atau material mendapat gaya atau pembebanan.
D. Bagaimana
mekanisme terjadinya
-
Deformasi elastis
Suatu logam yang diberi gaya akan
mengalami deformasi. Pada deformasi
elastis, adanya tegangan akan
menggeser atom-atom ke tempat kedudukannya yang baru, akan tetapi
dan atom-atom tersebut akan kembali
ke tempatnya yang semula bila tegangan tersebut ditiadakan.
-
Deformasi plastis
Suatu logam yang
diberi gaya akan terdeformasi, jika masih di batas -batas elastisitas suatu
bahan akan kembali ke bentuk semulanya, tapi jika gaya tersebut menyebabkan
deformasi sampai titik luluh disinilah dimulainya deformasi plastis.
pengaruhnya pada struktur kristalnya yaitu pada tinjauan mikro, deformasi
plastis menyebabkan lepasnya ikatan atom suatu bahan dengan atom tetanganya,
dan membentuk ikatan atom lain, tapi ada juga atom yang tergeser terus menerus
sehingga menyebabkan dislokasi, jika bergeser terus sampai ke ujung kristal dan
terjadi slip, dengan adanya deformasi maka bentuk kristal akan berubah dari
equiaxed menjadi memanjang, dan jika beban dilepaskan, atom ini tidak kembali
ke bentuk awal.
E. Contoh
di bidang teknik
-
Deformasi Elastis
Pada perancangan
jembatan
-
Deformasi plastis
Pada proses
pembentukan logam
2.
Fatigue
and Vibration
A. Definisi
Fatigue atau
kelelahan adalah bentuk dari kegagalan yang terjadi pada struktur karena beban
dinamik yang berfluktuasi dibawah yield strength yang terjadi dalam waktu yang
lama dan berulang-ulang.
B. Mengapa
terjadinya
-
Konsentasi tegangan
Pemicu-pemicu terjadinya konsentrasi
tegangan seperti fillet, notch, alur pasak, porositas, inklusi, dan lain-lain
akan menyebabkan menurunnya umur fatik (fatigue life)
-
Ukuran / dimensi
Bila ukuran spesimen bertambah maka
ketahanan fatigue kadang-kadang menurun. Hal ini ada beberapa alasan, kegagalan
akibat fatigue biasanya dimulai dari permukaan. Jadi jika penambahan ukuran
dilakukan maka memberikan kemungkinan menimbulkan keberadaan cacat. Akibatnya
retak berawal pada cacat tersebut.
-
Efek permukaan
Ketahanan fatigue sangat dipengaruhi
oleh kondisi permukaan. Kondisi permukaan tersebut adalah sifat permukaan
seperti perlakuan permukaan seperti surface hardening dan tegangan sisa
permukaan. Efek dari surface finishing atau kekasaran permukaan secara
kualitatif juga mempengaruhi ketahanan fatigue suatu material.
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
Jika suatu benda menerima beban
yang berulang-ulang
D. Bagaimana
mekanisme terjadinya
Terdapat 3 fase dalam perpatahan
fatigue :
a. Permulaan
retak
Mekanisme dari permulaan retak umumnya dimulai dari
crack initiation yang terjadi di permukaan material yang lemah atau daerah
dimana terjadi konsentrasi tegangan di permukaan (seperti goresan, notch,
lubang-pits dll) akibat adanya pembebanan berulang.
b. Penyebaran
retak
Selanjutnya, adalah penyebaran retak ini berkembang
menjadi microcracks. Perambatan atau perpaduan microcracks ini kemudian
membentuk macrocracks yang akan berujung pada failure.
c. Patah
Maka setelah
itu, material akan mengalami apa yang dinamakan perpatahan.
Perpatahan terjadi ketika material telah mengalami siklus tegangan dan regangan
yang menghasilkan kerusakan yang permanen.
E. Contoh
di bidang teknik
3.
Corrosion and Degradation
A. Definisi
Korosi adalah penurunan mutu logam akibat reaksi elektro
kimia dengan lingkungannya.
B. Mengapa
terjadinya
Korosi dapat disebabkan oleh kelembaban, keasaman daerah atau kondisi operasi tertentu.
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
Korosi terjadi karena bertemunya 4 elemen yaitu : Anoda, Katoda,
Elektrolit dan Konduktor.
D. Bagaimana
mekanisme terjadinya
Anoda sebagai logam yang lebih reaktif akan mendonorkan elektronnya
menuju katoda ( donor elektron ini terjadi karena adanya perbedaan potensial
antara anoda dan katoda ). Elektron yang lepas dari anoda ini akan berjalan
menuju katoda melalui konduktor yang menghubungkan antara anoda dengan katoda. Selanjutnya
katoda menerima elektron dari anoda untuk selanjutnya bereaksi secara kimia
dengan elektrolit. Reaksi kimia
ini berlangsung dan hasil akhirnya adalah sesuatu yang kita kenal sebagai
korosi (karat).
E. Contohnya
di bidang teknik
4.
Stress Corrosion Cracking
A. Definisi
Stress
corrosion cracking (SCC) adalah peristiwa pembentukan dan perambatan retak dalam logam
yang terjadi secara simultan antara tegangan tarik yang bekerja pada bahan
tersebut dengan lingkungan korosif.
B. Mengapa
terjadinya
-
Proses
manufacturing yang kurang ideal
-
Proses elektrode position yang kurang sempurna sehingga dapat
membuat atom hidrogen terperangkap didalamnya dan membuat terjadinya hydrogen embrittlement
-
Lingkungan yang kurang mendukung seperti kadar keasaman yang
terlalu tinggi dan pemberian stress yang terlalu besar membuat mekanisme SCC
semakin cepat
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
SCC terjadi bila 3 hal bertemu yaitu stress, logam dan fluida service.
D. Bagaimana
mekanisme terjadinya
E. Contohnya
di bidang teknik
5.
Wear / Abrasive
A. Definisi
-
Wear
Keausan adalah
hilangnya sejumlah lapisan permukaan material karena adanya gesekan antara
permukaan padatan dengan benda lain. Definisi gesekan itu sendiri adalah gaya
tahan yang menahan gerakan antara 2 permukaan solid yang bersentuhan maupun
solid dengan liquid.
-
Abrasive
Terjadi bila suatu
partikel keras ( asperity ) dari material tertentu meluncur pada permukaan
material lain yang lebih lunak sehingga terjadi penetrasi atau pemotongan
material yang lebih lunak.
B. Mengapa
terjadinya
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
Pada saat terjadi kontak atau
gesekan antara dua benda secara langsung.
D. Bagaimana
mekanisme terjadinya
Secara umum, mekanisme
keausan dapat dijelaskan sebagai berikut. Ketika terjadi kontak antara 2
permukaan material, Bagian kasar dari suatu material akan terlibat kontak. Saat
Beban ditambahkan, Bagian kasar pada logam akan terdeformasi secara plastis dan
menghasilkan sub-shear zone.
E. Contohnya
di bidang teknik
6.
Creep and Stress Rupture
A. Definisi
-
Creep
Mulur
(Creep) adalah deformasi permanen benda karena tekanan konstan yang dialami pada waktu tertentu.
-
Stress Rupture
B. Mengapa
terjadinya
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
D. Bagaimana
mekanisme terjadinya
Mekanisme
deformasi mulur utama dapat dikelompokkan sebagai berikut :
-
Pergelinciran
dislokasi
mencakup
pergerakan dislokasi sepanjang bidang slip dan melintasi hambatan oleh aktivasi
termal. Mekanisme ini terjadi pada tegangan tinggi, s/G > 10-2.
-
Mulur dislokasi
mencakup
pergerakan dislokasi yang dapat melampaui habatan oleh mekanisme termal meliputi difusi
kekosongan atau interstisi. Terjadi pada 10-4 < s/G
< 10-2.
-
Mulur
difusi
mencakup
aliran kekosongan dan interstisi melalui kristal di bawah pengaruh tegangan luar. Terjadi pada s/G < 10-4.
-
Gelincir
batas butir
mencakup
pergelinciran dari butir yang satu terhadap butir lainnya. Meskipun
pergelinciran batas-butir tidak begitu besar pengaruhnya terhadap mulur tunak,
pergelinciran batas-butir penting memegang peran penting dalam tahap awal
kepatahan intergranular. Namun telah dibuktikan bahwa pergelinciran batas-butir
harus ada untuk mempertahankan kemuluran butir selama mekanisme alir difusi.
E. Contohnya
di bidang teknik
7.
Impact Loading
A. Definisi
B. Mengapa
terjadinya
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
D. Bagaimana
mekanisme terjadinya
E. Contohnya
di bidang teknik
8.
Frettling
A. Definisi
B. Mengapa
terjadinya
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
D. Bagaimana
mekanisme terjadinya
E. Contohnya
di bidang teknik
9.
Fatigue Corrosion
A. Definisi
B. Mengapa
terjadinya
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
D. Bagaimana
mekanisme terjadinya
E. Contohnya
di bidang teknik
10. Casting
Defect
A. Definisi
Cacat coran
adalah kerusakan atau kesalahan yang terjadi pada benda cor yang menyebabkan ditolaknya benda cor tersebut oleh konsumen (reject). Adanya defect ini dalam produksi tidak dapat dihindari, tapi harus
diminimalisir.
B. Mengapa
terjadinya
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
D. Bagaimana
mekanisme terjadinya
E. Contohnya
di bidang teknik
11. Forming
Defect
A. Definisi
B. Mengapa
terjadinya
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
D. Bagaimana
mekanisme terjadinya
E. Contohnya
di bidang teknik
12. Heat
Treatment and Surface Treatment
A. Definisi
B. Mengapa
terjadinya
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
D. Bagaimana
mekanisme terjadinya
E. Contohnya
di bidang teknik
13. Machining
A. Definisi
B. Mengapa
terjadinya
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
D. Bagaimana
mekanisme terjadinya
E. Contohnya
di bidang teknik
14. Welding
A. Definisi
Cacat
las/defect weld, adalah suatu keadaan yang mengakibatkan turunnya kualitas dari hasil lasan. Kualitas hasil lasan yang dimaksud
adalah berupa turunnya kekuatan dibandingkan kekuatan bahan dasar base metal atau
tidak baiknya performa/tampilan dari suatu hasil las.atau dapat juga berupa
terlalu tingginya kekuatan hasil lasan sehingga tidak sesuai dengan tuntutan
kekuatan suatu konstruksi.
B. Mengapa
terjadinya
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
D. BMODES
OF FAILURE
1.
Plastic
Deformation and Elastic
A. Definisi
-
Deformasi Elastis
Deformasi elastis adalah deformasi
atau perubahan bentuk material yang apabila gaya penyebab deformasi itu
dihilangkan maka deformasi kembali ke bentuk semula.
-
Deformasi plastis
Deformasi plastis adalah deformasi
atau perubahan bentuk material yang apabila gaya penyebab deformasi itu
dihilangkan maka deformasi tidak kembali ke bentuk semula.
B. Mengapa
terjadinya
-
Deformasi elastis
Karena tegangan kerja yang diterima
oleh suatu material masih di bawah tegangan yield nya (σw < σy).
-
Deformasi plastis
Karena tegangan kerja yang diterima
oleh suatu material lebih besar daripada tegangan yield nya (σw >
σy).
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
Deformasi elastis dan plastis
tejadi pada saat suatu benda atau material mendapat gaya atau pembebanan.
D. Bagaimana
mekanisme terjadinya
-
Deformasi elastis
Suatu logam yang diberi gaya akan
mengalami deformasi. Pada deformasi
elastis, adanya tegangan akan
menggeser atom-atom ke tempat kedudukannya yang baru, akan tetapi
dan atom-atom tersebut akan kembali
ke tempatnya yang semula bila tegangan tersebut ditiadakan.
-
Deformasi plastis
Suatu logam yang
diberi gaya akan terdeformasi, jika masih di batas -batas elastisitas suatu
bahan akan kembali ke bentuk semulanya, tapi jika gaya tersebut menyebabkan
deformasi sampai titik luluh disinilah dimulainya deformasi plastis.
pengaruhnya pada struktur kristalnya yaitu pada tinjauan mikro, deformasi
plastis menyebabkan lepasnya ikatan atom suatu bahan dengan atom tetanganya,
dan membentuk ikatan atom lain, tapi ada juga atom yang tergeser terus menerus
sehingga menyebabkan dislokasi, jika bergeser terus sampai ke ujung kristal dan
terjadi slip, dengan adanya deformasi maka bentuk kristal akan berubah dari
equiaxed menjadi memanjang, dan jika beban dilepaskan, atom ini tidak kembali
ke bentuk awal.
E. Contoh
di bidang teknik
-
Deformasi Elastis
Pada perancangan
jembatan
-
Deformasi plastis
Pada proses
pembentukan logam
2.
Fatigue
and Vibration
A. Definisi
Fatigue atau
kelelahan adalah bentuk dari kegagalan yang terjadi pada struktur karena beban
dinamik yang berfluktuasi dibawah yield strength yang terjadi dalam waktu yang
lama dan berulang-ulang.
B. Mengapa
terjadinya
-
Konsentasi tegangan
Pemicu-pemicu terjadinya konsentrasi
tegangan seperti fillet, notch, alur pasak, porositas, inklusi, dan lain-lain
akan menyebabkan menurunnya umur fatik (fatigue life)
-
Ukuran / dimensi
Bila ukuran spesimen bertambah maka
ketahanan fatigue kadang-kadang menurun. Hal ini ada beberapa alasan, kegagalan
akibat fatigue biasanya dimulai dari permukaan. Jadi jika penambahan ukuran
dilakukan maka memberikan kemungkinan menimbulkan keberadaan cacat. Akibatnya
retak berawal pada cacat tersebut.
-
Efek permukaan
Ketahanan fatigue sangat dipengaruhi
oleh kondisi permukaan. Kondisi permukaan tersebut adalah sifat permukaan
seperti perlakuan permukaan seperti surface hardening dan tegangan sisa
permukaan. Efek dari surface finishing atau kekasaran permukaan secara
kualitatif juga mempengaruhi ketahanan fatigue suatu material.
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
Jika suatu benda menerima beban
yang berulang-ulang
D. Bagaimana
mekanisme terjadinya
Terdapat 3 fase dalam perpatahan
fatigue :
a. Permulaan
retak
Mekanisme dari permulaan retak umumnya dimulai dari
crack initiation yang terjadi di permukaan material yang lemah atau daerah
dimana terjadi konsentrasi tegangan di permukaan (seperti goresan, notch,
lubang-pits dll) akibat adanya pembebanan berulang.
b. Penyebaran
retak
Selanjutnya, adalah penyebaran retak ini berkembang
menjadi microcracks. Perambatan atau perpaduan microcracks ini kemudian
membentuk macrocracks yang akan berujung pada failure.
c. Patah
Maka setelah
itu, material akan mengalami apa yang dinamakan perpatahan.
Perpatahan terjadi ketika material telah mengalami siklus tegangan dan regangan
yang menghasilkan kerusakan yang permanen.
E. Contoh
di bidang teknik
3.
Corrosion and Degradation
A. Definisi
Korosi adalah penurunan mutu logam akibat reaksi elektro
kimia dengan lingkungannya.
B. Mengapa
terjadinya
Korosi dapat disebabkan oleh kelembaban, keasaman daerah atau kondisi operasi tertentu.
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
Korosi terjadi karena bertemunya 4 elemen yaitu : Anoda, Katoda,
Elektrolit dan Konduktor.
D. Bagaimana
mekanisme terjadinya
Anoda sebagai logam yang lebih reaktif akan mendonorkan elektronnya
menuju katoda ( donor elektron ini terjadi karena adanya perbedaan potensial
antara anoda dan katoda ). Elektron yang lepas dari anoda ini akan berjalan
menuju katoda melalui konduktor yang menghubungkan antara anoda dengan katoda. Selanjutnya
katoda menerima elektron dari anoda untuk selanjutnya bereaksi secara kimia
dengan elektrolit. Reaksi kimia
ini berlangsung dan hasil akhirnya adalah sesuatu yang kita kenal sebagai
korosi (karat).
E. Contohnya
di bidang teknik
4.
Stress Corrosion Cracking
A. Definisi
Stress
corrosion cracking (SCC) adalah peristiwa pembentukan dan perambatan retak dalam logam
yang terjadi secara simultan antara tegangan tarik yang bekerja pada bahan
tersebut dengan lingkungan korosif.
B. Mengapa
terjadinya
-
Proses
manufacturing yang kurang ideal
-
Proses elektrode position yang kurang sempurna sehingga dapat
membuat atom hidrogen terperangkap didalamnya dan membuat terjadinya hydrogen embrittlement
-
Lingkungan yang kurang mendukung seperti kadar keasaman yang
terlalu tinggi dan pemberian stress yang terlalu besar membuat mekanisme SCC
semakin cepat
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
SCC terjadi bila 3 hal bertemu yaitu stress, logam dan fluida service.
D. Bagaimana
mekanisme terjadinya
E. Contohnya
di bidang teknik
5.
Wear / Abrasive
A. Definisi
-
Wear
Keausan adalah
hilangnya sejumlah lapisan permukaan material karena adanya gesekan antara
permukaan padatan dengan benda lain. Definisi gesekan itu sendiri adalah gaya
tahan yang menahan gerakan antara 2 permukaan solid yang bersentuhan maupun
solid dengan liquid.
-
Abrasive
Terjadi bila suatu
partikel keras ( asperity ) dari material tertentu meluncur pada permukaan
material lain yang lebih lunak sehingga terjadi penetrasi atau pemotongan
material yang lebih lunak.
B. Mengapa
terjadinya
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
Pada saat terjadi kontak atau
gesekan antara dua benda secara langsung.
D. Bagaimana
mekanisme terjadinya
Secara umum, mekanisme
keausan dapat dijelaskan sebagai berikut. Ketika terjadi kontak antara 2
permukaan material, Bagian kasar dari suatu material akan terlibat kontak. Saat
Beban ditambahkan, Bagian kasar pada logam akan terdeformasi secara plastis dan
menghasilkan sub-shear zone.
E. Contohnya
di bidang teknik
6.
Creep and Stress Rupture
A. Definisi
-
Creep
Mulur
(Creep) adalah deformasi permanen benda karena tekanan konstan yang dialami pada waktu tertentu.
-
Stress Rupture
B. Mengapa
terjadinya
C. Bilamana
/ kapan terjadinya
D. Bagaimana
mekanisme terjadinya
Mekanisme
deformasi mulur utama dapat dikelompokkan sebagai berikut :
-
Pergelinciran
dislokasi
mencakup
pergerakan dislokasi sepanjang bidang slip dan melintasi hambatan oleh aktivasi
termal. Mekanisme ini terjadi pada tegangan tinggi, s/G > 10-2.
-
Mulur dislokasi
mencakup
pergerakan dislokasi yang dapat melampaui habatan oleh mekanisme termal meliputi difusi
kekosongan atau interstisi. Terjadi pada 10-4 < s/G
< 10-2.
-
Mulur
difusi
mencakup
aliran kekosongan dan interstisi melalui kristal di bawah pengaruh tegangan luar. Terjadi pada s/G < 10-4.
-
Gelincir
batas butir
mencakup
pergelinciran dari butir yang satu terhadap butir lainnya. Meskipun
pergelinciran batas-butir tidak begitu besar pengaruhnya terhadap mulur tunak,
pergelinciran batas-butir penting memegang peran penting dalam tahap awal
kepatahan intergranular. Namun telah dibuktikan bahwa pergelinciran batas-butir
harus ada untuk mempertahankan kemuluran butir selama mekanisme alir difusi.
E. Contohnya
di bidang teknik