Saturday, 10 March 2018

Mechanical Vibration

Pengertian Getaran 

Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan gerak tersebut. Semua benda yang mempunyai massa dan elastisitas mampu bergetar, jadi kebanyakan mesin dan struktur rekayasa (engineering) mengalami getaran sampai derajat tertentu dan rancangannya biasanya memerlukan pertimbangan sifat osilasinya. Ada dua kelompok getaran yang umum yaitu : 
(1). Getaran Bebas. Getaran bebas terjadi jika sistem berosilasi karena bekerjanya gaya yang ada dalam sistem itu sendiri (inherent), dan jika ada gaya luas yang bekerja. Sistem yang bergetar bebas akan bergerak pada satu atau lebih frekuensi naturalnya, yang merupakan sifat sistem dinamika yang dibentuk oleh distribusi massa dan kekuatannya. Semua sistem yang memiliki massa dan elastisitas dapat mengalami getaran bebas atau getaran yang terjadi tanpa rangsangan luar.



Gambar. 2.3 Sistem Pegas – massa dan diagram benda bebas 

(2). Getaran Paksa. Getaran paksa adalah getaran yang terjadi karena rangsangan gaya luar, jika rangsangan tersebut berosilasi maka sistem dipaksa untuk bergetar pada frekuensi rangsangan. Jika frekuensi rangsangan sama dengan salah satu frekuensi natural sistem, maka akan didapat keadaan resonansi dan osilasi besar yang berbahaya mungkin terjadi. Kerusakan pada struktur besar seperti jembatan, gedung ataupun sayap pesawat terbang, merupakan kejadian menakutkan yang disebabkan oleh resonansi. Jadi perhitungan frekuensi natural merupakan hal yang utama.


Gambar 2.4 Getaran paksa dengan peredam

2.1.3. Gerak Harmonik


Gambar 2.5 Rekaman Gerak Harmonik Gerak osilasi dapat berulang secara teratur atau dapat juga tidak teratur, jika gerak itu berulang dalam selang waktu yang sama maka gerak itu disebut gerak periodik. Waktu pengulangan tersebut disebut perioda osilasi dan kebalikannya disebut frekuensi. Jika gerak dinyatakan dalam fungsi waktu x (t), maka setiap gerak periodik harus memenuhi hubungan (t) = x (t + Ï„).

Prinsip D’Alembert Sebuah alternatif pendekatan untuk mendapatkan persamaan adalah penggunaan Prinsip D’Alembert yang menyatakan bahwa sebuah sistem dapat dibuat dalam keadaan keseimbangan dinamis dengan menambahkan sebuah gaya fiktif pada gaya-gaya luar yang biasanya dikenal sebagai gaya inersia.

Persamaan Differential Gerak Model fisik dari getaran bebas tanpa redaman dapat dilihat pada gambar dibawah ini: m k x Gambar 2.1: Model Fisik Sistem Getaran Bebas 1 DOF Tanpa Redaman Dimana,

x adalah simpangan

m adalah massa
k adalah konstanta pegas Untuk mendapatkan model matematika dari model fisik di atas yaitu dengan dilakukan analisis diagram benda bebas (FBDA ) Gambar 2.2: Free Body Diagram Analysis (FBDA) pada Getaran Bebas 1 DOF Tanpa mx k m k x m x Dimana, kx adalah gaya pegas

mx adalah gaya inersial Dengan menggunakan persamaan kestimbangan gaya arah vertikal dapat dinyatakan model matematika dari sistem di atas adalah sebagai berikut:

kxxm =+
Prinsip D’Alembert Sebuah alternatif pendekatan untuk mendapatkan persamaan adalah penggunaan Prinsip D’Alembert yang menyatakan bahwa sebuah sistem dapat dibuat dalam keadaan keseimbangan dinamis dengan me

To download this File Open  Bellow Link:
Share:

Monday, 13 June 2016

Modus Of Failure


MODES OF FAILURE

1.        Plastic Deformation and Elastic
A.    Definisi
-          Deformasi Elastis
Deformasi elastis adalah deformasi atau perubahan bentuk material yang apabila gaya penyebab deformasi itu dihilangkan maka deformasi kembali ke bentuk semula.
-          Deformasi plastis
Deformasi plastis adalah deformasi atau perubahan bentuk material yang apabila gaya penyebab deformasi itu dihilangkan maka deformasi tidak kembali ke bentuk semula.

B.     Mengapa terjadinya
-          Deformasi elastis
Karena tegangan kerja yang diterima oleh suatu material masih di bawah tegangan yield nya (σw < σy).
-          Deformasi plastis
Karena tegangan kerja yang diterima oleh suatu material lebih besar daripada tegangan yield nya (σw > σy).

C.     Bilamana / kapan terjadinya
Deformasi elastis dan plastis tejadi pada saat suatu benda atau material mendapat gaya atau pembebanan.

D.    Bagaimana mekanisme terjadinya
-          Deformasi elastis
Suatu logam yang diberi gaya akan mengalami deformasi. Pada deformasi elastis, adanya  tegangan akan  menggeser atom-atom ke  tempat kedudukannya yang baru, akan tetapi dan atom-atom tersebut akan kembali ke  tempatnya  yang semula bila tegangan tersebut ditiadakan.
-          Deformasi plastis
Suatu logam yang diberi gaya akan terdeformasi, jika masih di batas -batas elastisitas suatu bahan akan kembali ke bentuk semulanya, tapi jika gaya tersebut menyebabkan deformasi sampai titik luluh disinilah dimulainya deformasi plastis. pengaruhnya pada struktur kristalnya yaitu pada tinjauan mikro, deformasi plastis menyebabkan lepasnya ikatan atom suatu bahan dengan atom tetanganya, dan membentuk ikatan atom lain, tapi ada juga atom yang tergeser terus menerus sehingga menyebabkan dislokasi, jika bergeser terus sampai ke ujung kristal dan terjadi slip, dengan adanya deformasi maka bentuk kristal akan berubah dari equiaxed menjadi memanjang, dan jika beban dilepaskan, atom ini tidak kembali ke bentuk awal.

E.     Contoh di bidang teknik
-          Deformasi Elastis
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTmP0Edol73ypf4NSttUTgSB8NQwEUD-UdjSmcLlSKYyMUvy_VwGQ
Pada perancangan jembatan
-          Deformasi plastis
http://htmlimg4.scribdassets.com/376g5r9v0g1bhe93/images/11-da11fd18c2.jpg
Pada proses pembentukan logam

2.        Fatigue and Vibration
A.    Definisi
Fatigue atau kelelahan adalah bentuk dari kegagalan yang terjadi pada struktur karena beban dinamik yang berfluktuasi dibawah yield strength yang terjadi dalam waktu yang lama dan berulang-ulang.

B.     Mengapa terjadinya
-          Konsentasi tegangan
Pemicu-pemicu terjadinya konsentrasi tegangan seperti fillet, notch, alur pasak, porositas, inklusi, dan lain-lain akan menyebabkan menurunnya umur fatik (fatigue life)
-          Ukuran / dimensi
Bila ukuran spesimen bertambah maka ketahanan fatigue kadang-kadang menurun. Hal ini ada beberapa alasan, kegagalan akibat fatigue biasanya dimulai dari permukaan. Jadi jika penambahan ukuran dilakukan maka memberikan kemungkinan menimbulkan keberadaan cacat. Akibatnya retak berawal pada cacat tersebut.
-          Efek permukaan
Ketahanan fatigue sangat dipengaruhi oleh kondisi permukaan. Kondisi permukaan tersebut adalah sifat permukaan seperti perlakuan permukaan seperti surface hardening dan tegangan sisa permukaan. Efek dari surface finishing atau kekasaran permukaan secara kualitatif juga mempengaruhi ketahanan fatigue suatu material.

C.     Bilamana / kapan terjadinya
Jika suatu benda menerima beban yang berulang-ulang

D.    Bagaimana mekanisme terjadinya
Terdapat 3 fase dalam perpatahan fatigue :
a.       Permulaan retak
Mekanisme dari permulaan retak umumnya dimulai dari crack initiation yang terjadi di permukaan material yang lemah atau daerah dimana terjadi konsentrasi tegangan di permukaan (seperti goresan, notch, lubang-pits dll) akibat adanya pembebanan berulang.
b.      Penyebaran retak
Selanjutnya, adalah penyebaran retak ini berkembang menjadi microcracks. Perambatan atau perpaduan microcracks ini kemudian membentuk macrocracks yang akan berujung pada failure.
c.       Patah
Maka setelah itu,   material akan mengalami apa yang dinamakan perpatahan. Perpatahan terjadi ketika material telah mengalami siklus tegangan dan regangan yang menghasilkan kerusakan yang permanen.

E.     Contoh di bidang teknik

3.        Corrosion and Degradation
A.    Definisi
Korosi adalah penurunan mutu logam akibat reaksi elektro kimia dengan lingkungannya.

B.     Mengapa terjadinya
Korosi dapat disebabkan oleh kelembaban, keasaman daerah atau kondisi operasi tertentu.
C.     Bilamana / kapan terjadinya
Korosi terjadi karena bertemunya 4 elemen yaitu : Anoda, Katoda, Elektrolit dan Konduktor.

D.    Bagaimana mekanisme terjadinya
Anoda sebagai logam yang lebih reaktif akan mendonorkan elektronnya menuju katoda ( donor elektron ini terjadi karena adanya perbedaan potensial antara anoda dan katoda ). Elektron yang lepas dari anoda ini akan berjalan menuju katoda melalui konduktor yang menghubungkan antara anoda dengan katoda. Selanjutnya katoda menerima elektron dari anoda untuk selanjutnya bereaksi secara kimia dengan elektrolit. Reaksi kimia ini berlangsung dan hasil akhirnya adalah sesuatu yang kita kenal sebagai korosi (karat).

E.     Contohnya di bidang teknik

4.        Stress Corrosion Cracking
A.    Definisi
Stress corrosion cracking (SCC) adalah peristiwa pembentukan dan perambatan retak dalam logam yang terjadi secara simultan antara tegangan tarik yang bekerja pada bahan tersebut dengan lingkungan korosif.

B.     Mengapa terjadinya
-          Proses manufacturing yang kurang ideal
-          Proses elektrode position yang kurang sempurna sehingga dapat membuat atom hidrogen terperangkap didalamnya dan membuat terjadinya hydrogen embrittlement
-          Lingkungan yang kurang mendukung seperti kadar keasaman yang terlalu tinggi dan pemberian stress yang terlalu besar membuat mekanisme SCC semakin cepat

C.     Bilamana / kapan terjadinya
SCC terjadi bila 3 hal bertemu yaitu stress, logam dan fluida service.

D.    Bagaimana mekanisme terjadinya
E.     Contohnya di bidang teknik

5.        Wear / Abrasive
A.    Definisi
-          Wear
Keausan adalah hilangnya sejumlah lapisan permukaan material karena adanya gesekan antara permukaan padatan dengan benda lain. Definisi gesekan itu sendiri adalah gaya tahan yang menahan gerakan antara 2 permukaan solid yang bersentuhan maupun solid dengan liquid.
-          Abrasive
Terjadi bila suatu partikel keras ( asperity ) dari material tertentu meluncur pada permukaan material lain yang lebih lunak sehingga terjadi penetrasi atau pemotongan material yang lebih lunak.

B.     Mengapa terjadinya

C.     Bilamana / kapan terjadinya
Pada saat terjadi kontak atau gesekan antara dua benda secara langsung.

D.    Bagaimana mekanisme terjadinya
Secara umum, mekanisme keausan dapat dijelaskan sebagai berikut. Ketika terjadi kontak antara 2 permukaan material, Bagian kasar dari suatu material akan terlibat kontak. Saat Beban ditambahkan, Bagian kasar pada logam akan terdeformasi secara plastis dan menghasilkan sub-shear zone.
E.     Contohnya di bidang teknik

6.        Creep and Stress Rupture
A.    Definisi
-          Creep
Mulur (Creep) adalah deformasi permanen benda karena tekanan konstan yang dialami pada waktu tertentu.
-          Stress Rupture
B.     Mengapa terjadinya
C.     Bilamana / kapan terjadinya
D.    Bagaimana mekanisme terjadinya
Mekanisme deformasi mulur utama dapat dikelompokkan sebagai berikut :
-          Pergelinciran dislokasi
mencakup pergerakan dislokasi sepanjang bidang slip dan melintasi hambatan oleh aktivasi termal. Mekanisme ini terjadi pada tegangan tinggi, s/G > 10-2.
-          Mulur dislokasi
mencakup pergerakan dislokasi yang dapat melampaui habatan oleh mekanisme termal meliputi difusi kekosongan atau interstisi. Terjadi pada 10-4 < s/G < 10-2.
-          Mulur difusi
mencakup aliran kekosongan dan interstisi melalui kristal di bawah pengaruh tegangan luar. Terjadi pada s/G < 10-4.
-          Gelincir batas butir
mencakup pergelinciran dari butir yang satu terhadap butir lainnya. Meskipun pergelinciran batas-butir tidak begitu besar pengaruhnya terhadap mulur tunak, pergelinciran batas-butir penting memegang peran penting dalam tahap awal kepatahan intergranular. Namun telah dibuktikan bahwa pergelinciran batas-butir harus ada untuk mempertahankan kemuluran butir selama mekanisme alir difusi.
E.     Contohnya di bidang teknik

7.        Impact Loading
A.    Definisi
B.     Mengapa terjadinya
C.     Bilamana / kapan terjadinya
D.    Bagaimana mekanisme terjadinya
E.     Contohnya di bidang teknik

8.        Frettling
A.    Definisi
B.     Mengapa terjadinya
C.     Bilamana / kapan terjadinya
D.    Bagaimana mekanisme terjadinya
E.     Contohnya di bidang teknik

9.        Fatigue Corrosion
A.    Definisi
B.     Mengapa terjadinya
C.     Bilamana / kapan terjadinya
D.    Bagaimana mekanisme terjadinya
E.     Contohnya di bidang teknik

10.    Casting Defect
A.    Definisi
Cacat coran adalah kerusakan atau kesalahan yang terjadi pada benda cor yang menyebabkan ditolaknya benda cor tersebut oleh konsumen (reject). Adanya defect ini dalam produksi tidak dapat dihindari, tapi harus diminimalisir.
B.     Mengapa terjadinya
C.     Bilamana / kapan terjadinya
D.    Bagaimana mekanisme terjadinya
E.     Contohnya di bidang teknik

11.    Forming Defect
A.    Definisi
B.     Mengapa terjadinya
C.     Bilamana / kapan terjadinya
D.    Bagaimana mekanisme terjadinya
E.     Contohnya di bidang teknik

12.    Heat Treatment and Surface Treatment
A.    Definisi
B.     Mengapa terjadinya
C.     Bilamana / kapan terjadinya
D.    Bagaimana mekanisme terjadinya
E.     Contohnya di bidang teknik

13.    Machining
A.    Definisi
B.     Mengapa terjadinya
C.     Bilamana / kapan terjadinya
D.    Bagaimana mekanisme terjadinya
E.     Contohnya di bidang teknik

14.    WMODES OF FAILURE

1.        Plastic Deformation and Elastic
A.    Definisi
-          Deformasi Elastis
Deformasi elastis adalah deformasi atau perubahan bentuk material yang apabila gaya penyebab deformasi itu dihilangkan maka deformasi kembali ke bentuk semula.
-          Deformasi plastis
Deformasi plastis adalah deformasi atau perubahan bentuk material yang apabila gaya penyebab deformasi itu dihilangkan maka deformasi tidak kembali ke bentuk semula.

B.     Mengapa terjadinya
-          Deformasi elastis
Karena tegangan kerja yang diterima oleh suatu material masih di bawah tegangan yield nya (σw < σy).
-          Deformasi plastis
Karena tegangan kerja yang diterima oleh suatu material lebih besar daripada tegangan yield nya (σw > σy).

C.     Bilamana / kapan terjadinya
Deformasi elastis dan plastis tejadi pada saat suatu benda atau material mendapat gaya atau pembebanan.

D.    Bagaimana mekanisme terjadinya
-          Deformasi elastis
Suatu logam yang diberi gaya akan mengalami deformasi. Pada deformasi elastis, adanya  tegangan akan  menggeser atom-atom ke  tempat kedudukannya yang baru, akan tetapi dan atom-atom tersebut akan kembali ke  tempatnya  yang semula bila tegangan tersebut ditiadakan.
-          Deformasi plastis
Suatu logam yang diberi gaya akan terdeformasi, jika masih di batas -batas elastisitas suatu bahan akan kembali ke bentuk semulanya, tapi jika gaya tersebut menyebabkan deformasi sampai titik luluh disinilah dimulainya deformasi plastis. pengaruhnya pada struktur kristalnya yaitu pada tinjauan mikro, deformasi plastis menyebabkan lepasnya ikatan atom suatu bahan dengan atom tetanganya, dan membentuk ikatan atom lain, tapi ada juga atom yang tergeser terus menerus sehingga menyebabkan dislokasi, jika bergeser terus sampai ke ujung kristal dan terjadi slip, dengan adanya deformasi maka bentuk kristal akan berubah dari equiaxed menjadi memanjang, dan jika beban dilepaskan, atom ini tidak kembali ke bentuk awal.

E.     Contoh di bidang teknik
-          Deformasi Elastis
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTmP0Edol73ypf4NSttUTgSB8NQwEUD-UdjSmcLlSKYyMUvy_VwGQ
Pada perancangan jembatan
-          Deformasi plastis
http://htmlimg4.scribdassets.com/376g5r9v0g1bhe93/images/11-da11fd18c2.jpg
Pada proses pembentukan logam

2.        Fatigue and Vibration
A.    Definisi
Fatigue atau kelelahan adalah bentuk dari kegagalan yang terjadi pada struktur karena beban dinamik yang berfluktuasi dibawah yield strength yang terjadi dalam waktu yang lama dan berulang-ulang.

B.     Mengapa terjadinya
-          Konsentasi tegangan
Pemicu-pemicu terjadinya konsentrasi tegangan seperti fillet, notch, alur pasak, porositas, inklusi, dan lain-lain akan menyebabkan menurunnya umur fatik (fatigue life)
-          Ukuran / dimensi
Bila ukuran spesimen bertambah maka ketahanan fatigue kadang-kadang menurun. Hal ini ada beberapa alasan, kegagalan akibat fatigue biasanya dimulai dari permukaan. Jadi jika penambahan ukuran dilakukan maka memberikan kemungkinan menimbulkan keberadaan cacat. Akibatnya retak berawal pada cacat tersebut.
-          Efek permukaan
Ketahanan fatigue sangat dipengaruhi oleh kondisi permukaan. Kondisi permukaan tersebut adalah sifat permukaan seperti perlakuan permukaan seperti surface hardening dan tegangan sisa permukaan. Efek dari surface finishing atau kekasaran permukaan secara kualitatif juga mempengaruhi ketahanan fatigue suatu material.

C.     Bilamana / kapan terjadinya
Jika suatu benda menerima beban yang berulang-ulang

D.    Bagaimana mekanisme terjadinya
Terdapat 3 fase dalam perpatahan fatigue :
a.       Permulaan retak
Mekanisme dari permulaan retak umumnya dimulai dari crack initiation yang terjadi di permukaan material yang lemah atau daerah dimana terjadi konsentrasi tegangan di permukaan (seperti goresan, notch, lubang-pits dll) akibat adanya pembebanan berulang.
b.      Penyebaran retak
Selanjutnya, adalah penyebaran retak ini berkembang menjadi microcracks. Perambatan atau perpaduan microcracks ini kemudian membentuk macrocracks yang akan berujung pada failure.
c.       Patah
Maka setelah itu,   material akan mengalami apa yang dinamakan perpatahan. Perpatahan terjadi ketika material telah mengalami siklus tegangan dan regangan yang menghasilkan kerusakan yang permanen.

E.     Contoh di bidang teknik

3.        Corrosion and Degradation
A.    Definisi
Korosi adalah penurunan mutu logam akibat reaksi elektro kimia dengan lingkungannya.

B.     Mengapa terjadinya
Korosi dapat disebabkan oleh kelembaban, keasaman daerah atau kondisi operasi tertentu.
C.     Bilamana / kapan terjadinya
Korosi terjadi karena bertemunya 4 elemen yaitu : Anoda, Katoda, Elektrolit dan Konduktor.

D.    Bagaimana mekanisme terjadinya
Anoda sebagai logam yang lebih reaktif akan mendonorkan elektronnya menuju katoda ( donor elektron ini terjadi karena adanya perbedaan potensial antara anoda dan katoda ). Elektron yang lepas dari anoda ini akan berjalan menuju katoda melalui konduktor yang menghubungkan antara anoda dengan katoda. Selanjutnya katoda menerima elektron dari anoda untuk selanjutnya bereaksi secara kimia dengan elektrolit. Reaksi kimia ini berlangsung dan hasil akhirnya adalah sesuatu yang kita kenal sebagai korosi (karat).

E.     Contohnya di bidang teknik

4.        Stress Corrosion Cracking
A.    Definisi
Stress corrosion cracking (SCC) adalah peristiwa pembentukan dan perambatan retak dalam logam yang terjadi secara simultan antara tegangan tarik yang bekerja pada bahan tersebut dengan lingkungan korosif.

B.     Mengapa terjadinya
-          Proses manufacturing yang kurang ideal
-          Proses elektrode position yang kurang sempurna sehingga dapat membuat atom hidrogen terperangkap didalamnya dan membuat terjadinya hydrogen embrittlement
-          Lingkungan yang kurang mendukung seperti kadar keasaman yang terlalu tinggi dan pemberian stress yang terlalu besar membuat mekanisme SCC semakin cepat

C.     Bilamana / kapan terjadinya
SCC terjadi bila 3 hal bertemu yaitu stress, logam dan fluida service.

D.    Bagaimana mekanisme terjadinya
E.     Contohnya di bidang teknik

5.        Wear / Abrasive
A.    Definisi
-          Wear
Keausan adalah hilangnya sejumlah lapisan permukaan material karena adanya gesekan antara permukaan padatan dengan benda lain. Definisi gesekan itu sendiri adalah gaya tahan yang menahan gerakan antara 2 permukaan solid yang bersentuhan maupun solid dengan liquid.
-          Abrasive
Terjadi bila suatu partikel keras ( asperity ) dari material tertentu meluncur pada permukaan material lain yang lebih lunak sehingga terjadi penetrasi atau pemotongan material yang lebih lunak.

B.     Mengapa terjadinya

C.     Bilamana / kapan terjadinya
Pada saat terjadi kontak atau gesekan antara dua benda secara langsung.

D.    Bagaimana mekanisme terjadinya
Secara umum, mekanisme keausan dapat dijelaskan sebagai berikut. Ketika terjadi kontak antara 2 permukaan material, Bagian kasar dari suatu material akan terlibat kontak. Saat Beban ditambahkan, Bagian kasar pada logam akan terdeformasi secara plastis dan menghasilkan sub-shear zone.
E.     Contohnya di bidang teknik

6.        Creep and Stress Rupture
A.    Definisi
-          Creep
Mulur (Creep) adalah deformasi permanen benda karena tekanan konstan yang dialami pada waktu tertentu.
-          Stress Rupture
B.     Mengapa terjadinya
C.     Bilamana / kapan terjadinya
D.    Bagaimana mekanisme terjadinya
Mekanisme deformasi mulur utama dapat dikelompokkan sebagai berikut :
-          Pergelinciran dislokasi
mencakup pergerakan dislokasi sepanjang bidang slip dan melintasi hambatan oleh aktivasi termal. Mekanisme ini terjadi pada tegangan tinggi, s/G > 10-2.
-          Mulur dislokasi
mencakup pergerakan dislokasi yang dapat melampaui habatan oleh mekanisme termal meliputi difusi kekosongan atau interstisi. Terjadi pada 10-4 < s/G < 10-2.
-          Mulur difusi
mencakup aliran kekosongan dan interstisi melalui kristal di bawah pengaruh tegangan luar. Terjadi pada s/G < 10-4.
-          Gelincir batas butir
mencakup pergelinciran dari butir yang satu terhadap butir lainnya. Meskipun pergelinciran batas-butir tidak begitu besar pengaruhnya terhadap mulur tunak, pergelinciran batas-butir penting memegang peran penting dalam tahap awal kepatahan intergranular. Namun telah dibuktikan bahwa pergelinciran batas-butir harus ada untuk mempertahankan kemuluran butir selama mekanisme alir difusi.
E.     Contohnya di bidang teknik

7.        Impact Loading
A.    Definisi
B.     Mengapa terjadinya
C.     Bilamana / kapan terjadinya
D.    Bagaimana mekanisme terjadinya
E.     Contohnya di bidang teknik

8.        Frettling
A.    Definisi
B.     Mengapa terjadinya
C.     Bilamana / kapan terjadinya
D.    Bagaimana mekanisme terjadinya
E.     Contohnya di bidang teknik

9.        Fatigue Corrosion
A.    Definisi
B.     Mengapa terjadinya
C.     Bilamana / kapan terjadinya
D.    Bagaimana mekanisme terjadinya
E.     Contohnya di bidang teknik

10.    Casting Defect
A.    Definisi
Cacat coran adalah kerusakan atau kesalahan yang terjadi pada benda cor yang menyebabkan ditolaknya benda cor tersebut oleh konsumen (reject). Adanya defect ini dalam produksi tidak dapat dihindari, tapi harus diminimalisir.
B.     Mengapa terjadinya
C.     Bilamana / kapan terjadinya
D.    Bagaimana mekanisme terjadinya
E.     Contohnya di bidang teknik

11.    Forming Defect
A.    Definisi
B.     Mengapa terjadinya
C.     Bilamana / kapan terjadinya
D.    Bagaimana mekanisme terjadinya
E.     Contohnya di bidang teknik

12.    Heat Treatment and Surface Treatment
A.    Definisi
B.     Mengapa terjadinya
C.     Bilamana / kapan terjadinya
D.    Bagaimana mekanisme terjadinya
E.     Contohnya di bidang teknik

13.    Machining
A.    Definisi
B.     Mengapa terjadinya
C.     Bilamana / kapan terjadinya
D.    Bagaimana mekanisme terjadinya
E.     Contohnya di bidang teknik

14.    Welding
A.    Definisi
Cacat las/defect weld, adalah suatu keadaan yang mengakibatkan turunnya kualitas dari hasil lasan. Kualitas hasil lasan yang dimaksud adalah berupa turunnya kekuatan dibandingkan  kekuatan bahan dasar base metal atau tidak baiknya performa/tampilan dari suatu hasil las.atau dapat juga berupa terlalu tingginya kekuatan hasil lasan sehingga tidak sesuai dengan tuntutan kekuatan suatu konstruksi.
B.     Mengapa terjadinya
C.     Bilamana / kapan terjadinya
D.    BMODES OF FAILURE

1.        Plastic Deformation and Elastic
A.    Definisi
-          Deformasi Elastis
Deformasi elastis adalah deformasi atau perubahan bentuk material yang apabila gaya penyebab deformasi itu dihilangkan maka deformasi kembali ke bentuk semula.
-          Deformasi plastis
Deformasi plastis adalah deformasi atau perubahan bentuk material yang apabila gaya penyebab deformasi itu dihilangkan maka deformasi tidak kembali ke bentuk semula.

B.     Mengapa terjadinya
-          Deformasi elastis
Karena tegangan kerja yang diterima oleh suatu material masih di bawah tegangan yield nya (σw < σy).
-          Deformasi plastis
Karena tegangan kerja yang diterima oleh suatu material lebih besar daripada tegangan yield nya (σw > σy).

C.     Bilamana / kapan terjadinya
Deformasi elastis dan plastis tejadi pada saat suatu benda atau material mendapat gaya atau pembebanan.

D.    Bagaimana mekanisme terjadinya
-          Deformasi elastis
Suatu logam yang diberi gaya akan mengalami deformasi. Pada deformasi elastis, adanya  tegangan akan  menggeser atom-atom ke  tempat kedudukannya yang baru, akan tetapi dan atom-atom tersebut akan kembali ke  tempatnya  yang semula bila tegangan tersebut ditiadakan.
-          Deformasi plastis
Suatu logam yang diberi gaya akan terdeformasi, jika masih di batas -batas elastisitas suatu bahan akan kembali ke bentuk semulanya, tapi jika gaya tersebut menyebabkan deformasi sampai titik luluh disinilah dimulainya deformasi plastis. pengaruhnya pada struktur kristalnya yaitu pada tinjauan mikro, deformasi plastis menyebabkan lepasnya ikatan atom suatu bahan dengan atom tetanganya, dan membentuk ikatan atom lain, tapi ada juga atom yang tergeser terus menerus sehingga menyebabkan dislokasi, jika bergeser terus sampai ke ujung kristal dan terjadi slip, dengan adanya deformasi maka bentuk kristal akan berubah dari equiaxed menjadi memanjang, dan jika beban dilepaskan, atom ini tidak kembali ke bentuk awal.

E.     Contoh di bidang teknik
-          Deformasi Elastis
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTmP0Edol73ypf4NSttUTgSB8NQwEUD-UdjSmcLlSKYyMUvy_VwGQ
Pada perancangan jembatan
-          Deformasi plastis
http://htmlimg4.scribdassets.com/376g5r9v0g1bhe93/images/11-da11fd18c2.jpg
Pada proses pembentukan logam

2.        Fatigue and Vibration
A.    Definisi
Fatigue atau kelelahan adalah bentuk dari kegagalan yang terjadi pada struktur karena beban dinamik yang berfluktuasi dibawah yield strength yang terjadi dalam waktu yang lama dan berulang-ulang.

B.     Mengapa terjadinya
-          Konsentasi tegangan
Pemicu-pemicu terjadinya konsentrasi tegangan seperti fillet, notch, alur pasak, porositas, inklusi, dan lain-lain akan menyebabkan menurunnya umur fatik (fatigue life)
-          Ukuran / dimensi
Bila ukuran spesimen bertambah maka ketahanan fatigue kadang-kadang menurun. Hal ini ada beberapa alasan, kegagalan akibat fatigue biasanya dimulai dari permukaan. Jadi jika penambahan ukuran dilakukan maka memberikan kemungkinan menimbulkan keberadaan cacat. Akibatnya retak berawal pada cacat tersebut.
-          Efek permukaan
Ketahanan fatigue sangat dipengaruhi oleh kondisi permukaan. Kondisi permukaan tersebut adalah sifat permukaan seperti perlakuan permukaan seperti surface hardening dan tegangan sisa permukaan. Efek dari surface finishing atau kekasaran permukaan secara kualitatif juga mempengaruhi ketahanan fatigue suatu material.

C.     Bilamana / kapan terjadinya
Jika suatu benda menerima beban yang berulang-ulang

D.    Bagaimana mekanisme terjadinya
Terdapat 3 fase dalam perpatahan fatigue :
a.       Permulaan retak
Mekanisme dari permulaan retak umumnya dimulai dari crack initiation yang terjadi di permukaan material yang lemah atau daerah dimana terjadi konsentrasi tegangan di permukaan (seperti goresan, notch, lubang-pits dll) akibat adanya pembebanan berulang.
b.      Penyebaran retak
Selanjutnya, adalah penyebaran retak ini berkembang menjadi microcracks. Perambatan atau perpaduan microcracks ini kemudian membentuk macrocracks yang akan berujung pada failure.
c.       Patah
Maka setelah itu,   material akan mengalami apa yang dinamakan perpatahan. Perpatahan terjadi ketika material telah mengalami siklus tegangan dan regangan yang menghasilkan kerusakan yang permanen.

E.     Contoh di bidang teknik

3.        Corrosion and Degradation
A.    Definisi
Korosi adalah penurunan mutu logam akibat reaksi elektro kimia dengan lingkungannya.

B.     Mengapa terjadinya
Korosi dapat disebabkan oleh kelembaban, keasaman daerah atau kondisi operasi tertentu.
C.     Bilamana / kapan terjadinya
Korosi terjadi karena bertemunya 4 elemen yaitu : Anoda, Katoda, Elektrolit dan Konduktor.

D.    Bagaimana mekanisme terjadinya
Anoda sebagai logam yang lebih reaktif akan mendonorkan elektronnya menuju katoda ( donor elektron ini terjadi karena adanya perbedaan potensial antara anoda dan katoda ). Elektron yang lepas dari anoda ini akan berjalan menuju katoda melalui konduktor yang menghubungkan antara anoda dengan katoda. Selanjutnya katoda menerima elektron dari anoda untuk selanjutnya bereaksi secara kimia dengan elektrolit. Reaksi kimia ini berlangsung dan hasil akhirnya adalah sesuatu yang kita kenal sebagai korosi (karat).

E.     Contohnya di bidang teknik

4.        Stress Corrosion Cracking
A.    Definisi
Stress corrosion cracking (SCC) adalah peristiwa pembentukan dan perambatan retak dalam logam yang terjadi secara simultan antara tegangan tarik yang bekerja pada bahan tersebut dengan lingkungan korosif.

B.     Mengapa terjadinya
-          Proses manufacturing yang kurang ideal
-          Proses elektrode position yang kurang sempurna sehingga dapat membuat atom hidrogen terperangkap didalamnya dan membuat terjadinya hydrogen embrittlement
-          Lingkungan yang kurang mendukung seperti kadar keasaman yang terlalu tinggi dan pemberian stress yang terlalu besar membuat mekanisme SCC semakin cepat

C.     Bilamana / kapan terjadinya
SCC terjadi bila 3 hal bertemu yaitu stress, logam dan fluida service.

D.    Bagaimana mekanisme terjadinya
E.     Contohnya di bidang teknik

5.        Wear / Abrasive
A.    Definisi
-          Wear
Keausan adalah hilangnya sejumlah lapisan permukaan material karena adanya gesekan antara permukaan padatan dengan benda lain. Definisi gesekan itu sendiri adalah gaya tahan yang menahan gerakan antara 2 permukaan solid yang bersentuhan maupun solid dengan liquid.
-          Abrasive
Terjadi bila suatu partikel keras ( asperity ) dari material tertentu meluncur pada permukaan material lain yang lebih lunak sehingga terjadi penetrasi atau pemotongan material yang lebih lunak.

B.     Mengapa terjadinya

C.     Bilamana / kapan terjadinya
Pada saat terjadi kontak atau gesekan antara dua benda secara langsung.

D.    Bagaimana mekanisme terjadinya
Secara umum, mekanisme keausan dapat dijelaskan sebagai berikut. Ketika terjadi kontak antara 2 permukaan material, Bagian kasar dari suatu material akan terlibat kontak. Saat Beban ditambahkan, Bagian kasar pada logam akan terdeformasi secara plastis dan menghasilkan sub-shear zone.
E.     Contohnya di bidang teknik

6.        Creep and Stress Rupture
A.    Definisi
-          Creep
Mulur (Creep) adalah deformasi permanen benda karena tekanan konstan yang dialami pada waktu tertentu.
-          Stress Rupture
B.     Mengapa terjadinya
C.     Bilamana / kapan terjadinya
D.    Bagaimana mekanisme terjadinya
Mekanisme deformasi mulur utama dapat dikelompokkan sebagai berikut :
-          Pergelinciran dislokasi
mencakup pergerakan dislokasi sepanjang bidang slip dan melintasi hambatan oleh aktivasi termal. Mekanisme ini terjadi pada tegangan tinggi, s/G > 10-2.
-          Mulur dislokasi
mencakup pergerakan dislokasi yang dapat melampaui habatan oleh mekanisme termal meliputi difusi kekosongan atau interstisi. Terjadi pada 10-4 < s/G < 10-2.
-          Mulur difusi
mencakup aliran kekosongan dan interstisi melalui kristal di bawah pengaruh tegangan luar. Terjadi pada s/G < 10-4.
-          Gelincir batas butir
mencakup pergelinciran dari butir yang satu terhadap butir lainnya. Meskipun pergelinciran batas-butir tidak begitu besar pengaruhnya terhadap mulur tunak, pergelinciran batas-butir penting memegang peran penting dalam tahap awal kepatahan intergranular. Namun telah dibuktikan bahwa pergelinciran batas-butir harus ada untuk mempertahankan kemuluran butir selama mekanisme alir difusi.
E.     Contohnya di bidang teknik

Share:

Searching